Tindakanpertama yang dilakukan para pemuda Indonesia setelah mendengar - 29530377 dayudewi02 dayudewi02 23.05.2020 Setelah golongan muda mendengar berita kekalahan jepang, mereka langsung mengabari nya kepada Soekarno dan Hatta, namun Soekarno dan hatta tidak mempercayai berita tersebut karena mereka baru pulang dari Tokohpemuda yang pertama kali mengetahui adanya berita kekalahan Jepang, adalah sutan syahrir. Pembahasan dan Penjelasan. Jawaban A. Sukarni menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali. Jawaban B. Chaerul Saleh menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang MenjelangKemerdekaan. PM Koiso menjanjikan Indonesia mendapatkan kemerdekaannya agar Indonesia bersedia membantu Jepang dalam Perang Dunia II dengan memberikan tenaga orang-orang Indonesia. Kemudian Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 1 Maret 1945. MenurutBenedict R. O’G. Anderson dalam Some Aspects of Indonesian Politics under the Japanese Occupation: 1944-1945 (1961: 21), cara utama yang dilakukan Jepang untuk ikut menentukan hasilnya adalah melalui seleksi anggota-anggota BPUPKI.Hal ini dilakukan karena terdapat ketidaksepakatan di kalangan perwira Jepang tentang seberapa luas wilayah Tindakanpertama yang dilakukan para pemuda Indonesia setelah mendengar berita kekalahan Jepang adalah - 5576200 erinaviki erinaviki 28.03.2016 Sejarah Sekolah Menengah Atas terjawab tindakan pertama yang dilakukan para pemuda Indonesia setelah mendengar berita kekalahan Jepang adalah 1 Lihat jawaban apa kata Ki Haji Ahmad wCFwmQ. - Proklamasi Kemerdekan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidak bisa dilepaskan dari Peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok merupakan aksi yang dilakukan oleh golongan muda pimpinan Chairul Saleh dengan menculik Soekarno dan Hatta sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan. Penculikan tersebut dimaksudkan untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh ini sejarah singkat Peristiwa Rengasdengklok. Baca juga Peran Para Tokoh yang Terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok Latar belakang Peristiwa Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok terjadi akibat adanya perbedaan antara golongan tua dan golongan muda dalam menyikapi kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Pada dasarnya, perbedaan antara golongan tua dengan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia terkait waktu yang tepat untuk melaksanakan proklamasi. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Awalnya, hal ini coba dirahasiakan dari Indonesia, tetapi gagal dilakukan. Adapun orang yang pertama kali mendengar atau mengetahui berita kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II ialah Sutan Syahrir. Tindakan pertama yang dilakukan para pemuda IOndonesia setelah mendengar berita kekalahan Jepang adalah menemuai Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera menyelenggarakan proklamasi kemerdekaan. Golongan muda, yang dipimpin oleh Chairul Saleh, menginginkan Soekarno dan Mohammad Hatta segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia melalui proklamasi. Akan tetapi, keinginan dari golongan muda mendapat tentangan dari golongan tua, yang dipimpin oleh Soekarno. Golongan tua berpendapat bahwa proklamasi akan diputuskan melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia PPKI. Baca juga Peran PPKI dalam Kemerdekaan Indonesia Sebelum Peristiwa Rengasdengklok terjadi, pada 15 Agustus 1945, golongan muda yang dipimpin Chairul Saleh mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, terkait kapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan. Dalam rapat, disepakati bahwa kemerdekaan Indonesia adalah keputusan rakyat Indonesia, bukan Jepang. Kemudian, malam harinya, anggota dari golongan muda, Wikana dan Darwis, diutus menemui Soekarno dan Hatta untuk mendesak agar proklamasikan kemerdekaan Indonesia dilakukan pada 16 Agustus 1945. Wikana dan Darwis juga mengancam Seokarno dan Hatta, apabila pada 16 Agustus 1945 proklamasikan kemerdekaan belum dilakukan, maka akan terjadi pergolakan desakan Wikana dan Darwis tidak dituruti oleh Soekarno dan Hatta, yang berpendapat bahwa pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dirundingkan terlebih dahulu dengan PPKI. Mendengar hal itu, Wikana dan Darwis lantas kembali mengadakan rapat bersama dengan golongan muda di Jalan Cikini 71, Jakarta. Dalam rapat, diputuskan bahwa Soekarno dan Hatta akan dibawa ke Rengasdengklok untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Baca juga Peran Wikana dalam Kemerdekaan Indonesia Kronologi Peristiwa Rengasdengklok Rencana golongan muda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok dilaksanakan pada 16 Agustus dini hari. Ketika dibawa golongan muda untuk menuju Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta tidak menolak. Padahal, sebagai tokoh utama PPKI, keduanya memiliki kekuatan dan kewibawaan. Hal ini terjadi karena mereka sebenarnya merasa bahwa kemerdekaan harus segera diproklamasikan. Namun, karena ancaman dari Pemerintah Jepang dan janji kemerdekaan, Soekarno dan Hatta belum mau mengambil keputusan. Setelah sampai di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Setelah didesak di hadapan Shodanco Singgih, salah satu tokoh golongan muda, Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Baca juga Mengapa Rengasdengklok Dipilih sebagai Tempat Pengungsian? Antara golongan tua dan golongan muda pun sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta. Ketegangan di Rengasdengklok dapat diakhiri setelah Achmad Soebardjo, salah satu tokoh golongan tua, menjemput Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok dan menjamin proklamasi kemerdekaan terlaksana pada 17 Agustus 1945. Sekembalinya dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta menuju kerumah Laksamana Maeda dalam rangka menyusun naskah Proklamasi. Sesampainya di Jakarta, Soekarno dan Hatta segera menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda, yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Pada 17 Agustus 1945 pukul proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Referensi Suganda, Her. 2013. Peristiwa Rengasdengklok. Bandung Penerbit Kiblat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh pihak Sekutu yang ditambah dengan kekalahan Jepang di Perang Asia Pasifik, akhirnya Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Berita kekalahan Jepang ini didengar oleh Sutan Syahrir lewat siaran radio BBC. Setelah mendengar berita tersebut, Sutan Syahrir segera memberitahu golongan pemuda lainnya. Golongan pemuda pun akhirnya mendesak Sukarno dan Moh. Hatta untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan dengan memanfaatkan kondisi Indonesia yang tengah vacuum of power atau tidak ada kekuasaan. Namun, kedua tokoh tersebut menolak dan menilai bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan setelah diadakannya rapat bersama PPKI. Jadi, setelah mendengar berita kekalahan Jepang, para pemuda segera mendesak Sukarno dan Moh. Hatta untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.

apa yang dilakukan pemuda setelah mendengar berita kekalahan jepang